Sabtu, 25 Agustus 2018

4 Fakta Baru Mahasiswi Asal Malang yang Tewas di Jerman, Sang Ibu Sampai Menangis Tahu Kondisi Kamar

4 Fakta Baru Mahasiswi Asal Malang yang Tewas di Jerman, Sang Ibu Sampai Menangis Tahu Kondisi Kamar


Beberapa waktu lalu seorang mahasiswi asal Malang meninggal di Jerman.

Warga Bandulan, Sukun, Kota Malang ini dikabarkan meninggal dunia di kampusnya yang ada di Jerman.

Shinta terdaftar sebagai mahasiswi jurusan Kedokteran di Universitas Leipzig, Jerman.

Kabarnya, Shinta meninggal di danau Trebgaster, Bavaria, pada Rabu (8/8/2018) lalu.



Melansir dari sebuah media di Jerman, Neue Presse Coburg, Shinta pergi bersama dua orang temannya untuk berenang di Danau Trebgaster.

Nahas, saat berenang, mahasiswi berusia 22 tahun itu hilang pada sekitar pukul 13.30 waktu setempat.

Merasa khawatir, teman Shinta kemudian melapor pada petugas untuk dilakukan pencarian di sepanjang danau seluas 68.000 meter persegi tersebut.

Dalam pencariannya petugas mengirimkan sebanyak lebih dari 100 anggota penyelam untuk mencari Shinta.


Setelah berjam-jam dicari, Shinta ditemukan tewas pada Kamis (9/8/2018) pukul 16.00 waktu setempat.

Ia ditemukan 30 meter dari danau mengapung dengan menggunakan pakaian renangnya. Jenazah Shinta pun telah dimakamkan di Malang, Jumat (24/8/2018) lalu.

TribunJatim.com pun telah merangkum sejumlah fakta yang baru muncul pasca kematian Shinta di Jerman.


1. Sumbangkan barang ke pengungsi Suriah

Umi Salamah, Ibu dari Shinta Putri Dina Pertiwi, memutuskan untuk menyumbangkan semua barang peninggalan almarhumah putrinya.

Selama lima tahun tinggal di Jerman, Shinta tinggal di sebuah apartemen di Leipzig.

Barang berupa buku-buku dan pakaian Shinta akan disumbangkan ke masyarakat yang membutuhkan.

"Kalau buku-buku akan disumbangkan ke Georgia. Karena di sana sedang membutuhkan buku-buku kedokteran," ucap Umi Salamah, Kamis (23/8/2018) lalu.


Ide untuk menyumbangkan semua barang-barang peninggalan Shinta, diakui Umi Salamah, berasal dari Saras, sahabat almarhumah saat di Jerman.

"Saya mendapat telepon dari mbak Saras, dia sahabat Shinta di sana. Mbak Saras mengusulkan bagaimana kalau barang-barang Shinta disumbangkan atau dihibahkan agar lebih berguna. Saya bilang bahwa keluarga siap dengan rencana itu," jelas Umi Salamah.

Tidak hanya buku-buku mata kuliah, baju sepatu dan alat musik Shinta juga disumbangkan.


Rencananya, baju sepatu dan alat musik milik Shinta akan disumbangkan ke pengungsi di Suriah.

"Barsng lainnya seperti baju-baju, sepatu, dan alat musik Shinta juga dihibahkan ke pengungsi Syiria," tambahnya.


2. Keluarga minta pulangkan dua barang milik Shinta

Keluarga Shinta Putri Dina Pertiwi berharap dua barang peninggalan almarhumah yang ada di Jerman untuk dipulangkan.

Dua barang peninggalan mahasiswi yang tewas tenggelam di Jerman tersebut, berupa syal dan topi milik almarhumah semasa di Jerman.

Dua barang tersebut menjadi obat penawar rindu bagi keluarga untuk mengenang Shinta.

Pasalnya, syal dan topi tersebut merupakan karya yang dirajut sendiri oleh Shinta semasa hidupnya.


"Saya minta kepada mbak Sarah (sahabat Shinta di Jerman) untuk membawa dua barang itu. Paling tidak, sebagai tombo kangen saya," ucap Umi Salamah, Ibu dari Shinta, Kamis (23/8/2018).

Untuk barang-barang milik Shinta lainnya, Umi Salamah mengatakan akan menyumbangkan ke masyarakat yang membutuhkan.

Rencananya, barang peninggalan almarhumah berupa buku, sepatu, pakaian, dan alat musik, akan disumbangkan ke Georgia hingga Suriah.

"Saya mendapat telepon dari mbak Saras. Mbak Saras mengusulkan bagaimana kalau barang-barang Shinta disumbangkan atau dihibahkan agar lebih berguna. Saya bilang bahwa keluarga siap dengan rencana itu," kata Umi Salamah.



3. Kondisi kamar Shinta sebelum ia tenggelam

Shinta Putri Dina Pertiwi, mahasiswi asal Kota Malang, meninggal usai tenggelam di danau Trebgast, Jerman, pada Jumat (10/8/2018).

Shinta ditemukan tewas tenggelam saat berenang di danau Trebgast setelah satu hari dilakukan pencarian.

Umi Salamah, Ibu dari Shinta, membeberkan suasana terakhir kamar apartemen sebelum Shinta tewas.

Ia mendapatkan gambaran suasana kamar Shinta di Jerman dari sahabat Shinta bernama Saras.


4. Sang ibu menangis lihat suasana kamar Shinta

Melakui sebuah video yang dikirim, Umi Salamah mengetahui keadaan kamar Shinta sebelum tewas tenggelam.

"Saya menangis melihat video yang dikirim mbak Saras ke saya. Dia perlihatkan kamar apartemen Shinta," kata Umi Salamah.

Umi menuturkan, dalam video tersebut, terlihat barang-barang pribadi Shinta.

Seperti buku, baju, sepatu, syal, hingga barang elektronik, yang disimpan di dalam apartemennya.


Bahkan, sebuah mangkuk berisi spageti yang dibuat Shinta sebelum berenang, masih tersimpan di kamarnya.

Umi Salamah menduga, spageti tersebut dibuat Shinta untuk dimakan setelah pulang berenang bersama teman-temannya.

"Ada spaghetti Shinta yang belum dimakan. Mungkin karena setelah berenang akan merasa lapar, jadi dia sebelum berangkat, bikin spageti dan dimakan setelah pulang," tuturnya.

Selasa, 14 Agustus 2018

Aurel Diramal Masih Bergejolak Atas Krisdayanti, Tangis Pecah Ceritakan Kisah 'dari Dulu Dicuekin'

Aurel Diramal Masih Bergejolak Atas Krisdayanti, Tangis Pecah Ceritakan Kisah 'dari Dulu Dicuekin'


 Salah satu keluarga artis yang dibrondong banyak penggemar adalah Ashanty dan Anang.

Ashanty kini dikenal sebagai penyanyi, aktris, dan sosialita atau publik figur yang terkenal seantero negeri.

Keputusan Ashanty menikahi penyanyi senior Anang Hermansyah saat itu menjadi perhatian.


Yap, hal itu setelah rumah tangga Anang Hermansyah dengan istri terdahulunya, Krisdayanti tak berjalan lancar.

Dari Krisdayanti, Anang memperoleh dua orang anak yang kini ikut menjelma menjadi artis juga.

Posisi Krisdayangti sebagai ibu sekarang pun sudah diganti oleh Ashanty.

Selama ini publik memuji Ashanty karena punya watak dan karakter yang jauh dari sebutan ibu tiri pada umumnya.


Ashanty menjelma menjadi sosok ibu yang penuh perhatian bahkan bukan kepada anaknya sendiri, juga anak sambungnya.

Kini Ashanty dan Anang sudah dikaruniai 2 orang anak dari hasil pernikahan mereka.

Banyak cerita yang sering dibahas netizen terkait kisruh dalam rumah tangga keluarga artis satu ini.


Perceraian Anang dan Krisdayanti membawa duka mendalam bagi kedua anak kandung mereka.

Sebenarnya memang jarang terungkap di publik apa yang sesungguhnya terjadi antara Anang dan Krisdayanti di masa lalu.


Terutama apa yang mereka perbuat kepada dua anak kandung mereka.


Aurel dan Ashanty baru-baru ini diundang ke sebuah acara talkshow di televisi.

Dalam momen itu, Ashanty dan Aurel diramal oleh seorang indigo yang membaca aura dan isi hati mereka dari sebuah adukan kopi.

Indigo yang dipanggil 'Mama Ella' itu ditemani oleh Melanie Richardo memperbincangkan seputar aura dari Ashanty dan Aurel.

Tangis Ashanty pecah saat pembawa acara dan peramal memancing dirinya menceritakan sosok ibunya.


Ashanty mengaku punya penyesalan mendalam terkait kematian ibunya yang tiba-tiba beberapa tahun lalu.

Ramalan aura Ashanty sedikit berbeda dengan Aurel anak sambungnya.

Aurel kala itu mulai dibacakan aura seputar kehidupannya dan kisah cintanya.



Asmara dan masa depannya disebutkan memang tengah jadi kemelut besar dalam diri Aurel.

Ia disebut sedang galau akibat kehadiran beberapa orang pria dalam hidupnya.

"Tapi ada dua orang ini pak bos, yang satu lagi lebih tua dari usia Aurel" tutur Mama Ella sembari mengamati cangkir berisi adukan kopi Aurel.


emudian, ramalan bersambung kepada ungkapan dari si peramal terkait isi hati Aurel yang disebut sedang bergejolak.

"Selain asmara, masalah yang lain sebenarnya terlihat sih, ini masalah yang ada di lubuk hati, apalagi ke masalah orang tua, terlihat lebih banyak pertimbangan sih, kayak 'kenapa sih terjadi? Mami papi tu aturan nggak pisah', nah banyak pertanyaan seperti itu sih pak bos" ujar Mama Ella.


Pertanyaan yang memancing cerita Aurel adalah soal pendapatnya tentang bunda Ashanty.

"Ya kalau bunda itu bedanya karena ngurusin, apa ya, dari hal yang terkecil aja diperhatiin, jadi kayak berasa semuanya kayak diurusin sama bunda gitu" jawab Aurel.

Aurel juga menjelaskan bahwa ia lebih menyukai cara orang tuanya memperhatikan dirinya, ketimbang membuat dirinya sendiri atau dicuekin.

Tangis Aurel menjadi pecah juga saat ia diminta berkomentar soal ibunya dan memberi pesan kepada Ashanty.


"Apa ya mungkin karena, kan sekarang udah 20 tahun, kan sebenarnya daridulu itu..." ujar Aurel yang sempat tersendat dan ragu.


Ia kemudian menceritakan pengalaman pilunya berada di saat perceraian Krisdayanti dan Anang terjadi ketika ia masih kecil.

"Daridulu itu...Nggak pernah ada yang ngebawelin, nah trus dapet Bunda yang sebawel ini dan se-caring ini jadi ngerasa kayak hadir aja seneng" ujar Aurel.

"Pertamanya dulu kayak waktu itu lihat bunda itu, ini siapa sih tiba-tiba masuk, tapi ngelihat Pipi selalu sendiri kita jadi sadar dan kayak yaudahlah daripada pipi apa-apa sendiri" tutur Aurel sembari menghapus air matanya.


Aurel juga menuturkan soal kehidupannya yang sangat berubah setelah Ashanty hadir di tengah keluarganya.

"Kayak yang langsung berubah drastis beda gitu, jadi ngerasa bersyukurnya ya gitu karena ada bunda di kita" tutup Aurel.

Percakapan itu kemudian ditutup dengan pelukan manis antara Aurel dan Ashanty.




Sebagian besar ikut terharu, sebagian besar lagi berkomentar soal sikap Krisdayanti di masa lalu yang tak pernah peduli anak kandungnya.

Ameerah Al Hafshah: Tangannya dipenggang trus sama bunda takut kebablasan aurel ngomong'i maknya

Titi firgi: Peran Ashanty Lebih banyak ketimbang Krisdayanti dan Seperti nya Aurel lebih berat dengan Ashanty , Hanya Bisa Kasih masukan Adil Lah nak kamu dengan Ibu Kandungmu Karna Dia Juga Ingin Kamu Nyelondo sama Dia . Setiap Membicarakan Soal Krisdayanti Muka Nya Ashanty Langsung Beda Kelihatan Dari Mimik Muka Ashanty Nyaa , Seperti Gimana gitu , Biar bagaimanapun Aurel Tetap Lah Anak

fitri trofika: Benar kalo masalah orang tua bener ,persis kayak kejadian di keluarga aku dulu penyesalan selalu ada ,tak mau menerima meski itu sudah terjd

Gimana menurut kalian?

Senin, 13 Agustus 2018

Sembunyikan Kehamilan, Wanita di Blitar Pura-pura Temukan Bayi di Dapur karena Takut pada Mertua

Sembunyikan Kehamilan, Wanita di Blitar Pura-pura Temukan Bayi di Dapur karena Takut pada Mertua


Pembuang bayi perempuan di dapur rumah Sw (43) di Kelurahan Klampok, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar terungkap.

Menurut keterangan Satreskrim Polres Blitar, Sabtu (11/8/2018), pelaku adalah YS alias Nn (34), yang tak lain adalah istri Sw.

Dilansir Tribun-Video.com dari Surya.co.id, Nn juga merupakan orang yang seolah-olah pertama kali menemukan bayi itu.

Ia berpura-pura menemukan bayi yang tergeletak di kursi panjang di dapur.

Bayi tersebut memiliki berat badan 2,7 kilogram dan panjang 48 sentimeter, dan tali pusarnya masih menempel.

Nn lalu bersandiwara melapor ke suaminya.



"Setelah kami cari informasi di sekitar lokasi, banyak warga yang curiga kalau yang melahirkan bayi itu istri Sw sendiri. Akhirnya kami membawa Sw dan istri ke Polres untuk pemeriksaan," kata Kasat Reskrim Polres Blitar Kota AKP Heri Sugiono, Sabtu (11/8/2018).

Nn pun mengakui bayi itu anaknya setelah lama menyembunyikan kehamilan dari suami dan keluarga.

Dirinya melahirkan darah dagingnya itu pada Jumat (10/8/2018) pukul 10.00 WIB sendiri tanpa sepengatuhan suami maupun anggota keluarga lainnya.

"Dia mengaku takut sama mertua, karena masih punya anak usia tiga tahun. Sedangkan, anaknya tiga masih kecil-kecil. Makanya, selama ini dia menyembunyikan kehamilannya dari suami dan keluarganya. Kebetulan mereka masih tinggal di rumah orang tua Sw," ujar AKP Heri Sugiono.

Saat ini polisi masih fokus terhadap pemulihan kesehatan ibu dan bayinya, sehingga belum ada penetapan tersangka.

"Keduanya sekarang masih dirawat di rumah sakit. Kami menunggu ibu bayi sehat dulu untuk pemeriksaan lebih lanjut," katanya.

Simak video di atas. (Tribun-Video.com/Eleonora Padmasta EW)

Jumat, 10 Agustus 2018

Banyak Cewek ABG yang Terlibat, Ternyata Gini Nih Lika Liku Pelanggan PSK di Kalibata City dalam Mencari Kesenangan Dunia!

Banyak Cewek ABG yang Terlibat, Ternyata Gini Nih Lika Liku Pelanggan PSK di Kalibata City dalam Mencari Kesenangan Dunia!


 Satu lagi bisnis esek-esek di Ibu Kota Jakarta yang berhasil diungkap pihak kepolisian. Namun yang menjadi ironisnya, para pekerja s3ks komersial (PSK) yang terjun di bisnis ini rata-rata masih di bawah umur.

Yang lebih mengejutkannya lagi, pelanggan PSK juga masih di bawah umur.


Untuk pemesanannya sendiri, menurut keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, pelanggan bisa mengaksesnya secara online melalui aplikasi Beetalk.

Hal ini dibenarkan oleh MSJ, salah seorang remaja yang pernah menjadi pelanggan PSK di Kalibata City.

“Kalau proses nyewa gue pribadi gampangnya buka aplikasi beetalk sama wechat dan seringnya nge-search lewat people nearby,” akunya, dikutip dari intisari.grid.id.

Biasanya, lanjut dia, ada kata-kata khusus yang menjadi kode bahwa wanita dalam aplikasi tersebut seorang PSK.

“Di situ biasanya sudah ada kata-kata, ada yang tulisannya open booking. Terus ada lagi yang tulisannya ‘Buat yang serius jangan cuma tanya-tanya’ Nah itu berarti bisa disewa,” terangnya.

Tak hanya menyematkan ‘kode’, para PSK juga biasa mencantumkan tarif pada profilnya, yang berkisar dari Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu.

Sementara itu, pelanggan lain yang berinisial AFF mengungkapkan bahwa pemesanan jasa PSK justru dilakukannya secara langsung dengan datang ke Apartemen Kalibata City.

Ia menceritakan bahwa kedatangannya saat itu hanya untuk menyewa kamar. Namun oleh pihak apartemen, ia malah diberikan tawaran yang mengarah ke prostitusi.

“Mereka kayak mengarahkan, misalkan dengan bilangnya kita menyediakan hiburan dan pijat tetapi gambarnya sudah ambigu,” tutur AFF.

Dalam kasus ini, Polda Metro Jaya telah mengamankan tiga orang yang bertindak sebagai mucikari.

Pelaku masing-masing berinisial TM alias Oncom, SBR alias Obay dan RMV.  Ketiganya ditangkap di Apartemen Kalibata City Tower Flamboyan Lantai 21.

Bu Guru Histeris Tabrak Siswi Kesayangannya, Nyawa Putu Vera Desianti Tak Tertolong Saat Tiba di RS

Bu Guru Histeris Tabrak Siswi Kesayangannya, Nyawa Putu Vera Desianti Tak Tertolong Saat Tiba di RS


Suasana duka sangat terasa di depan UGD RSUD Klungkung, Kamis (9/8) pagi.

I Komang Suartana (47), warga Banjar Sangging, Desa Dawan Kelod, Klungkung, dan beberapa kerabatnya tampak menangis histeris.

Suartana merasa sangat terpukul karena putri sulungnya, Ni Putu Vera Desianti (18), dinyatakan meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan.


Ironisnya, yang menabrak Vera Desianti adalah Ni Nyoman Sulasmi, yang tidak lain merupakan gurunya saat masih duduk di bangku SMP N 1 Dawan.

Sulasmi  pun sempat histeris di depan UGD RSUD Klungkung, ketika mengetahui gadis yang tidak sengaja ia tabrak sudah dinyatakan meninggal dunia saat diperiksa oleh tim medis di UGD RSUD Klungkung.

Terlebih, gadis yang ia tabrak adalah anak didiknya beberapa tahun lalu.

"Yang menabrak itu adalah guru almarhum saat masih duduk di bangku SMP. Bahkan Vera Desianti itu adalah salah satu murid kesayangannya," ungkap Sastra, seorang kerabat korban ketika ditemui di depan UGD RSUD Klungkung.

Penuturan kerabat, Vera Desianti mengalami kecelakaan saat akan mengurus surat keterangan sehat ke Puskesmas Dawan II di Desa Gunaksa bersama rekannya.

Surat itu untuk keperluan mendaftar kuliah, karena dara alumni SMA N 1 Semarapura tersebut baru diterima melanjutkan kuliah di salah satu perguruan tinggi jurusan farmasi di Denpasar.

"Dia (Vera Desianti) baru tamat SMA. Sebelum kecelakaan itu ia pamit bersama rekannya mengurus surat keterangan sehat untuk keperluan daftar ulang di kampus," ujar seorang kerabat  Vera.



Kasat Lalu Lintas Polres Klungkung AKP Taufan Rizaldi menjelaskan, kejadian naas tersebut terjadi Kamis sekitar pukul 09.10 Wita di Jalan Raya Gunaksa, tepatnya di Pertigaan Jalan Sawo Kabeh, Desa Gunaksa.

Saat kejadian, Vera Desianti berboncengan bersama dengan rekannya, Ni Kadek Aris Swati (18), asal Dusun Dlod Buug, Desa Dawan Klod, menggunakan sepeda motor Honda Beat Nopol DK  6830 MQ.

Sebelum kejadian, Vera Desianti pamit ke orangtuanya untuk mengurus surat keterangan sehat ke Puskesmas Dawan II, diantar oleh temannya, Kadek Aris Swati.


"Vera Desianti dibonceng oleh rekannya, Aris Swati. Mereka datang dari arah utara (Desa Dawan Kelod) menuju ke selatan. Saat tiba di TKP, pengendara hendak berbelok ke arah barat (menuju Desa Gunaksa)," jelas Taufan Rizaldi

Di saat bersamaan, mobil Suzuki Ertiga nopol DK 1083 LS yang dikendarai Sulasmi, asal Desa Kusamba, datang dari arah timur (Desa Kusamba), menuju ke arah timur (Gunaksa) dan akan berbelok ke arah utara (Desa Dawan).

"Ketika itu pengendara mobil, Sulasmi hendak ke sekolahnya mengajar di SMP N 1 Dawan," ungkap Taufan.

Namun ketika di pertigaan, pengendara Honda Beat Nopol DK  6830 MQ, tidak ada upaya berhenti untuk memberikan hak utama kepada pengemudi mobil Suzuki Ertiga, Sulasmi, yang datang dari jalan utama sehingga bersamaan bergerak dan terjadi tabrakan di tengah pertigaan.

"Berdasarkan hasil olah TKP, korban tertabrak hingga terpental. Lehernya dan tubuhnya terbentur di pondasi trotoar. Sementara, pengendara sepeda motor sempat tertimpa sepeda motornya sendiri," ungkap Taufan.

Vera yang sudah tidak sadarkan diri, lalu dilarikan ke UGD RSUD Klungkung. Namun sayang, korban ketika sampai di rumah sakit sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Sementara rekannya, Aris Swati, selamat. Ia mengalami luka bengkak pada betis kaki kiri, memar pada punggung, dan bengkak pada ibu jari kaki kiri. Namun ia tampak sangat syok.



Sementara hasil pemeriksaan luar terhadap jenazah Vera, diketahui ada keluar darah dari hidung, robek dalam bibir, dahi kiri robek, jejas pada perut, lecet pada kiri, kaki kiri robek, dan perubahan pada tulang leher.

"Kesimpulan sementara kecelakaan diakibatkan karena kurang hati-hatinya pengendara sepeda motor Honda Beat Nopol DK 6830 MQ saat berlalu lintas dan tidak memberikan hak utama bergerak kepada pengguna jalan dari jalan utama sehingga penyebab terjadinya laka lantas," jelas Taufan.

Sosok Kalem



Kepergian Vera Desianti meninggalkan duka mendalam bagi keluarga. Di mata kerabat, Putu Vera dikenal sosok yang baik dan kalem. Ia juga dikenal aktif dalam setiap kegiatan di desanya.

"Almarhum orangnya sangat kalem. Aktif juga kalau ada helatan di desa seperti Pordes dan lainnya," ujar kerabat Vera Desianti, Sastra.

Rencananya jenazah Vera Desianti akan dimakamkan hari ini, Jumat (10/9) di kampung halamannya Desa Dawan Kelod.

"Jenazah rencananya dimakamkan Jumat," singkat paman dari Vera, Nengah Suryana. (*)

Sabtu, 04 Agustus 2018

Dituding Curang, Petugas SPBU di Cipondoh Ditampar Pelanggan

Dituding Curang, Petugas SPBU di Cipondoh Ditampar Pelanggan


Nasib malang menimpa Ernita Istiqomah (17) seorang operator SPBU 3415134 Cipondoh, Kota Tangerang lantaran harus menerima tamparan dari seorang pelanggan.

Kejadian yang menimpa operator yang masih dalam masa pelatihan tersebut terjadi pada Senin (30/7/2018) sekira pukul 20.30 WIB.

Kejadian tersebut menjadi viral di media sosial lewat unggahan akun Instagram @gojek24jam.


Terlihat dalam video rekaman CCTV tersebut, menunjukan cekcok seorang pelanggan menggunakan motor Honda Vario bersama Ernita sambil menunjukan mesin operator.

• Sopir Ojek Online Nekat Curi Ponsel Karyawan SPBU saat sedang Mengisi Bensin

Tak lama setelahnya, pemandangan tak mengenakan terlihat. Tangan pelanggan tersebut mendarat tepat di pipi kiri Ernita hingga ia menangis

"Karyawan SPBU Cipondoh dipukul oleh seorang pelanggan dgn plat B3424. Kejadian tgl 30 Juli 2018 jam 20.30 WIB," menurut keterangan tertulis di akun @gojek24jam.

Begitu ditemui di SPBU Cipondoh pada Jumat (3/8/2018), Ernita menjelaskan kronologi kejadian, bahwa pengalaman pahit ini adalah pengalaman pertamanya mendapat perlakuan kasar dari pelanggan.

Ernita mengaku baru empat hari kerja di SPBU tersebut.


"Ada customer mau isi bensin Rp 20 ribu. Terus saya pencet kan Rp 20 ribu. Saya bilang kan dari nol. Pas ngisi sempet nyangkut besinya, terus diangkat, baru ngisi lagi. Dikira curang, terus ditampar," jelas Ernita di SPBU Cipondoh, Tangerang, Jumat (3/8/2018).


Menurutnya, jumlah Pertamax yang diminta pelanggan sudah sesuai dengan apa yang dia input di mesin operator dan sudah disaksikan juga oleh pelanggan.

Ia juga menggunakan aturan perusahaan untuk menunjukkan tata cara pengisian dari angka meter nol.

"Ciri-ciri ibunya itu sudah agak tua, potongan rambutnya pendek sama agak pirang warna rambutnya," kata Ernita.

Ia mengaku ketika menerima tamparan dari pelanggan tersebut, datang seorang rekannya yang ikut membantu Ernita.



Hal tersebut juga terlihat dari rekaman CCTV tersebut.

"dibilangin kok ngeyel sih, ngelawan," ujar Ernita seraya menirukan ucapan pelanggan.

"Tapi enggak curang bu. Demi Allah," sambut Ernita.

Usai Ernita berbicara, pelanggan tersebut langsung melayangkan tangannya ke pipi Ernita.

Sontak, rekan Ernita yang juga operator tersebut langsung menghampiri Ernita.

"Teman saya itu langsung kasih Rp 20 ribu karena si ibu minta ganti rugi," tukas Ernita.


Sementara pelanggan lain yang berada di lokasi kejadian baru ikut berkomentar setelah pelanggan yang menampar pergi.

"Pelanggan belakang ngomong, waktu udah pergi. Lagi sensi kali. Ya udah jangan dimasukkin hati ya neng. Masa langsung ditampar, orang lima detik aja enggak ada," tiru Ernita.

Ernita mengaku berhenti bekerja sekira 30 menit karena menangis akibat tamparan tersebut.

Tamparan tersebut sampai membuatnya merasa sakit gigi.



Pasalnya, pengalaman pahit tersebut mencetak rasa trauma di batin Ernita hingga ia masih merasa takut bila ada pelanggan yang memberikan perilaku yang kasar.

Di kesempatan yang sama, General Manager SPBU 3415134 Cipondoh, Samantha mengatakan, ini adalah kejadian kedua dalam tahun 2018 dimana karyawannya mendapat kekerasan dari pelanggan.

Menanggapi kejadian Ernita, ia menjelaskan operatornya telah melakukan SOP yang benar seperti menunjukkan angka nol sebelum pengisian bensin.

Menurutnya, sensor bensin akan berhenti sendiri sesuai nominal yang diminta.

"Kalau dari anaknya sendiri kan enggak ada bekas luka jadi saya juga enggak mau rame-ramein ini lah. Kalau orangnya ngelihat mau datang minta maaf, silahkan. Jadi kami sendiri juga rela," papar Samantha.