Jumat, 10 Agustus 2018

Bu Guru Histeris Tabrak Siswi Kesayangannya, Nyawa Putu Vera Desianti Tak Tertolong Saat Tiba di RS

Bu Guru Histeris Tabrak Siswi Kesayangannya, Nyawa Putu Vera Desianti Tak Tertolong Saat Tiba di RS


Suasana duka sangat terasa di depan UGD RSUD Klungkung, Kamis (9/8) pagi.

I Komang Suartana (47), warga Banjar Sangging, Desa Dawan Kelod, Klungkung, dan beberapa kerabatnya tampak menangis histeris.

Suartana merasa sangat terpukul karena putri sulungnya, Ni Putu Vera Desianti (18), dinyatakan meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan.


Ironisnya, yang menabrak Vera Desianti adalah Ni Nyoman Sulasmi, yang tidak lain merupakan gurunya saat masih duduk di bangku SMP N 1 Dawan.

Sulasmi  pun sempat histeris di depan UGD RSUD Klungkung, ketika mengetahui gadis yang tidak sengaja ia tabrak sudah dinyatakan meninggal dunia saat diperiksa oleh tim medis di UGD RSUD Klungkung.

Terlebih, gadis yang ia tabrak adalah anak didiknya beberapa tahun lalu.

"Yang menabrak itu adalah guru almarhum saat masih duduk di bangku SMP. Bahkan Vera Desianti itu adalah salah satu murid kesayangannya," ungkap Sastra, seorang kerabat korban ketika ditemui di depan UGD RSUD Klungkung.

Penuturan kerabat, Vera Desianti mengalami kecelakaan saat akan mengurus surat keterangan sehat ke Puskesmas Dawan II di Desa Gunaksa bersama rekannya.

Surat itu untuk keperluan mendaftar kuliah, karena dara alumni SMA N 1 Semarapura tersebut baru diterima melanjutkan kuliah di salah satu perguruan tinggi jurusan farmasi di Denpasar.

"Dia (Vera Desianti) baru tamat SMA. Sebelum kecelakaan itu ia pamit bersama rekannya mengurus surat keterangan sehat untuk keperluan daftar ulang di kampus," ujar seorang kerabat  Vera.



Kasat Lalu Lintas Polres Klungkung AKP Taufan Rizaldi menjelaskan, kejadian naas tersebut terjadi Kamis sekitar pukul 09.10 Wita di Jalan Raya Gunaksa, tepatnya di Pertigaan Jalan Sawo Kabeh, Desa Gunaksa.

Saat kejadian, Vera Desianti berboncengan bersama dengan rekannya, Ni Kadek Aris Swati (18), asal Dusun Dlod Buug, Desa Dawan Klod, menggunakan sepeda motor Honda Beat Nopol DK  6830 MQ.

Sebelum kejadian, Vera Desianti pamit ke orangtuanya untuk mengurus surat keterangan sehat ke Puskesmas Dawan II, diantar oleh temannya, Kadek Aris Swati.


"Vera Desianti dibonceng oleh rekannya, Aris Swati. Mereka datang dari arah utara (Desa Dawan Kelod) menuju ke selatan. Saat tiba di TKP, pengendara hendak berbelok ke arah barat (menuju Desa Gunaksa)," jelas Taufan Rizaldi

Di saat bersamaan, mobil Suzuki Ertiga nopol DK 1083 LS yang dikendarai Sulasmi, asal Desa Kusamba, datang dari arah timur (Desa Kusamba), menuju ke arah timur (Gunaksa) dan akan berbelok ke arah utara (Desa Dawan).

"Ketika itu pengendara mobil, Sulasmi hendak ke sekolahnya mengajar di SMP N 1 Dawan," ungkap Taufan.

Namun ketika di pertigaan, pengendara Honda Beat Nopol DK  6830 MQ, tidak ada upaya berhenti untuk memberikan hak utama kepada pengemudi mobil Suzuki Ertiga, Sulasmi, yang datang dari jalan utama sehingga bersamaan bergerak dan terjadi tabrakan di tengah pertigaan.

"Berdasarkan hasil olah TKP, korban tertabrak hingga terpental. Lehernya dan tubuhnya terbentur di pondasi trotoar. Sementara, pengendara sepeda motor sempat tertimpa sepeda motornya sendiri," ungkap Taufan.

Vera yang sudah tidak sadarkan diri, lalu dilarikan ke UGD RSUD Klungkung. Namun sayang, korban ketika sampai di rumah sakit sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Sementara rekannya, Aris Swati, selamat. Ia mengalami luka bengkak pada betis kaki kiri, memar pada punggung, dan bengkak pada ibu jari kaki kiri. Namun ia tampak sangat syok.



Sementara hasil pemeriksaan luar terhadap jenazah Vera, diketahui ada keluar darah dari hidung, robek dalam bibir, dahi kiri robek, jejas pada perut, lecet pada kiri, kaki kiri robek, dan perubahan pada tulang leher.

"Kesimpulan sementara kecelakaan diakibatkan karena kurang hati-hatinya pengendara sepeda motor Honda Beat Nopol DK 6830 MQ saat berlalu lintas dan tidak memberikan hak utama bergerak kepada pengguna jalan dari jalan utama sehingga penyebab terjadinya laka lantas," jelas Taufan.

Sosok Kalem



Kepergian Vera Desianti meninggalkan duka mendalam bagi keluarga. Di mata kerabat, Putu Vera dikenal sosok yang baik dan kalem. Ia juga dikenal aktif dalam setiap kegiatan di desanya.

"Almarhum orangnya sangat kalem. Aktif juga kalau ada helatan di desa seperti Pordes dan lainnya," ujar kerabat Vera Desianti, Sastra.

Rencananya jenazah Vera Desianti akan dimakamkan hari ini, Jumat (10/9) di kampung halamannya Desa Dawan Kelod.

"Jenazah rencananya dimakamkan Jumat," singkat paman dari Vera, Nengah Suryana. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar